Pantaskah Tuban Sebagai Syurga Menurut Al-Quran?
Ilustrasi |
Al-Quran
sebagai kitab suci umat Islam merupaka firman langsung dari Allah Swt yang
kebenaranya sangat mutlak, tidak ada yang bisa membandingkannya sekalipun
membantah kebenaran isinya. Semua tatanan ibadah maupun pedoman hidup manusia
hingga jenis makhluk yang lainya lengkap ada disana. Mungkin masih ada lagi
penjabaran atau penafsiran mengenai isi dari Al-Quran itu sendiri. Sebab tidak
serta merta kita memaknai Al-Quran secara utuh, harus dibutuhkan ahli tafsir
untuk menjelaskannya. Seprti halnya tafsir Al-Misbah karya KH. Quraish Shihab,
Al-Ibriz karya KH. Bisri Musthofa, dan masih banyak yang lainya. Di dalam
Al-Quran ada informasi mengenai syurga yang dijanjikan Tuhan, seperti dalam
ayat “Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat
baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di
dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka
mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” Mereka diberi buah-buahan
yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka
kekal di dalamnya”. (Q.S Al Baqarah: 25).
Mungkin
dalam ayat ini masih butuh banyak penafsiran yang lebih mendalam, karena didalamnya
mengandung beberapa poin penting mengenai gambaran syurga Allah. Saya akan
sedikit mengambarkan dengan kemampuan ilmu yang saya miliki menganai pemaknaan
kata yang ada didalamnya. Pada pion pertama adalah kabar gembira bagi orang
beriman, sederhananya adalah ketika keimanan seseorang sudah kuat maka akan
bergembira mendapatkan informai dari Tuhannya mengenai syurga, selanjutnya
adalah mengalir sungai-sungai di dalamnya mengandung arti bahwa sebuah sungai
tidaklah bisa dikatakan sungai walau hanya ada air yang tidak mengalir. Maka
yang terpenting dalam sungai adalah alirannya. Serta buah-buahan yang serupa
bukan berarti buahnya sama, mungkin saja buahnya beraneka jenis ragamnya, sebab
ada sambungan kekal abadi maka tidak ada perbedaan jenis buah layaknya di bumi.
Begitu indahnya gambaran syurga dari ayat ini, mungkin kita tidak bisa
membayangkan langsung kehidupan di syurga.
Setidaknya
kita bisa merasakan bagaimana informasi Al-Quran tersebut sedikit terwujud di
bumi Nusantara, kenapa Nusantara? Karena negeri dengan kekayaan alam begitu
melimpah ruah nan indah mempesona layaknya syurga. Berjuta-juta sungai yang
mengalir melengkapi berbagai daerah di Indonesia, buah-buahan tumbuh subur
disetiap tanahnya. Dari sabang sampai merauke jenis buah-buahan baik yang kita
kenal saat ini hingga jenis buah-buahan purba masih tumbuh untuk dinikmati.
Tidak berarti di negeri lain tidak ada, melainkan Indonesia saja sangat lengkap
jenis buah-buahanya.
Suatu
daerah bernama Tuban yang berlokasi bagian barat pantura Jawa Timur memiliki
satu buah yang mungkin langka di daerah lain, namnya siwalan. Siwalan ini
sangat populer dikalangan masyarakat Tuban sebab sebagai buah khas dari daerah
tersebut. Buah dari pohon lontar ini terasa manis rasanya, bentunya seperti
agar-agar berwarna abu-abu. Selain pohon lontar berbuah siwalan juga
menghasilkan minuman bernama Legen yang juga manis rasanya. Kenapa Tuban?
Lagi-lagi ini merupakan suatu anugrah Tuhan yang luar biasa, manusia yang hidip
di sekelilingnya begitu menikmati hasil alam Tuhan tersebut, dari sisi
ekonominya manusia bisa memanfaatkan sebagaimana kabar gembir yang diberika
oleh Allah Swt.
Beberapa
ayat yang lain mengatakan mengenai syurga ialah “Dijadikan terasa indah dalam
pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa
perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas
dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang.” (Q.S Ali-Imran : 14). Dalam
ayat ini menjelaskan mengenai keindaha dari sisi kemanusian, maksudnya adalah
poros kenikmatan syurga yang bisa dinikmati secara langsung dan merasakan
kepuasan tiada batas, bagaimana digambarkan lengkapnya para wanita atau
bidadari serta benda yang ada seperti di dunia antara lain emas, perak, hewan
ternak, dan perkebunan. Lagi-lagi hal tersebut tidak bisa kita bantah bahwa
semuanya lengkap ada di Indonesia.
Kemabali
lagi fokus kepada Tuban, bahwa daerah tersebut juga tidak bisa kita hianati
sebagai daerah dengan bukti adanya jenis kenikmatan syurga seperti yang
dijelaskan Q.S Al-Ilmron : 14. Harta berupa sumber daya alam seperti emas,
perak, kuda pilihan, hingga perkebunan sangat lengkap di Tuban. Mungkin tambang
emas dan peraknya sampai saat ini belum ditemukan secara masal, namun ada juga
banyak tambang batu kapur putih kualitas dunia, batu ini sudah banyak diteliti
oleh para ilmuwan kandungan kapurnya sangat bagus sehingga dua pabrik semen
Holicym dan Semen Gresik berdampingan mesra di Tuban.
Berbicara
mengenai Kuda, pastilah masyarakat Sumbawa yang akan pertama tunjuk tangan untuk
menjelaskannya, sebab daerah tersebut terkenal dengan kuda terbaiknya, Kuda
Sumbawa. Sekali lagi Tuban tidak bisa kita tinggalkan mengenai perkudaan.
Secara historis tidak pernah Tuban memilik hewan ternak jenis kuda yang murni
dari daerah Tuban, melainkan ini adalah peristiwa sejarah besar bagi masyarakat
Tuban mengenai kuda, sehingga logo dari daerah tersebut terpampang kuda yang
siap memacu kekuatnya.
Tokoh
Ronggolawe begitu fenomenal dikalangan masyarakat Tuban yang sebenarnya
hanyalah sebuah nama gelar yang diberikan Raden Wijaya ketika berhasil memukul
mundun pasukan Kubhilai Khan. Gelar Ronggolawe yang diberikan Raden Wijaya
karena tokoh dengan nama asli Arya Adhikara inilah mempunyai kemampuan perang
yang tak terkalahkan ketika diatas kuda. Tidak heran ketika terbunuhnya
Ronggolawe karena adu domba dari punggawa Majapahit yang gila kekuasaan ketika
turun dari kudanya. Yang digambarkan Allah kuda pilihan di syurga tidak jauh
beda dengan makna dari Ronggolawe itu sendiri ialah Kuda Cerdas. Sebagai kebanggan tersendiri bagi masyarakat Tuban
bukan sebuah kebetulan mirip dengan informasi syurga menurut Al-Quran.
Hasil
perkebunan Tubam juga tidak bisa kita remehkan begitu saja, Menteri Pertanian,
Amran Sulaiman mengemukakan Tuban sebagai suplai padi terbesar di Indonesia.
Fakta ini bisa kita buktikan di daerah Tuban bagian barat, tepatnya kecamatan
Senori, Bangilan, Kenduruan, dan Jatirogo mayoritas masyarakatnya sebagai
petani padi dengan hasil yang melimpah ruah, ratusan truk pengangkut padi dari
berbagai daerah berdatangan setiap musim panen, bahkan tidak musim panen pun
masih ada beberapa truk yang membeli padi di sana. Selain di daerah tersebut,
Kecamatan Montong hingga Kerek buminya penggasil Jagung, sebab struktur
tanahnya tidak ideal jika tanami padi. Tanah di daerah ini sedikit agak unik,
sebab ada bebatuan yang terpendam di dalamnya, kuasa Allah Swt, selain batu
yang terpendam di tanah ada goa tersebunyi di dalamnya.
Saya
agak curiga dengan daerah Tuban ini, mulai dari kecamatan Montong terdapat Goa
Putri asih begitu besar, lanjut ke timur Goa mirip batu kristal di daerah Merak
Urak, Goa Ngerong di Rengel, Goa Akbar di Tuban Kota, Goa Perut Bumi di
Semanding, hingga Goa Suci di Palang, seiap goa pastilah ada aliran air baik
itu berupa sungai kecil maupun dari batu goa, seperti yang dikatakan dalam
Surat Al-Baqarah : 25, terdapat aliran sungai dibawahnya. Kecurigaan saya
terhadap daerah ini adalah setiap kecamatan dari Montong ke timur hingga
kecamatan Palang terdapat goa-goa yang mungkin sebenarnya sambung-menyambung.
Kalau benar adanya sungguh tidak masuk akal bahwa di atasnya hidup hiruk pikuk
manusia serta jenis tumbuhan. Itulah kuasa Allah Swt, manusia saja yang bisa
takjub melihat itu semua. Sepatutnya kita bersyukur bisa menikmati alam yang
begitu indahnya berada di bumi Tuban.
Apa
saja yang datangnya dari Allah pastilah itu rahmat bagi hambanya, sebagian
kecil gambaran syurga dari berbagai gambaran yang dikelaskan Al-Quran inilah
suatu hal yang tidak bisa kita ingkari, dalam rukun iman saja kita sudah
diajarkan untuk mengimani Allah, Malaikat, Rosul, Kitab, Hari Akhir, serta
Qada'& Qodar. Selain poin-poin dari dasar keimanan kita hal yang tak kalah
pentingnya adalah mengimani ciptaan Allah. Sedikit saya ambil ayat Al-Quran
mengenai pertanda syurga adalah rasa syukur saya terhadap Allah yang dilahirkan
di bumi Tuban, daerah pantura memiliki sejarah panjang dan mempunyai peranan
besar bagi perjalanan sejarah Islam, perdagangan, kebudayaan, kesenian
Nuasantara.
Slogan
"Bumi Wali" menguatkan bahwa Tuban merupakan tempatnya para kekasih
Allah, terbukti ribuan makam orang besar ada disana, Sunan Bonan (Putra Sunan
Ampel), Sunan Ibrahim Asmoroqondi (Ayah Sunan Ampel), Sunan Geseng (Murid Sunan
Kalijaga), Arto Tejo atau Syekh Abdurrahman (bupati Tuban pertama pemeluk
Islam), Ronggolawe (Bupati ke-2 Tuban), Ki Ageng Papringan (pendiri Tuban
pertama), dan masih banyak yang lainya. Bukan berarti daerah lain tidak seperti
yang saya ungkapkan mengenai Tuban, poin utamanya adalah, karunia Allah yang diberikan
kepada Tuban haruslah kita syukuri, janji Allah tidak akan mungkin di ingkari
kecuali kehendak beliau sendiri.
Saya
melihat Tuban adalah suatu daerah yang paling tua di Nusantara. Ia sebagai
kakeknya bangsa Indonesia. Pantas atau tidaknya bahwa Tuban sebagai syurga yang
dikemukan Al-Quran itu juga tidak bisa langsung kita sepakati, mungkin daerah
lain juga ada yang lebih pantas, baik dari sisi kehidupan manusianya atau
pesona alamnya. Yang perlu kita pelajari dari semua ini adalah bagaimana seharusnya
Tuban sebagai tonggak atau benteng bangsa Indonesia yang saat ini di fitnah
secara terus menerus, maka untuk menegakkan rasa aman, warga Tuban harus
menjadi kaptennya orang aman. Sehingga nantinya akan mendapat kabar gembira
dari Allah Swt sebagaimana kabar mengenai syurga.
Penulis
Ahmad Ali Zainul Sofan
(Cah Jatirogo dan Mahasiswa KPI UIN Walisongo)
mantap gan...dilanjut lagi blog2nya ...
BalasHapussalam arek senori
Siaap...
HapusAlon2 asal kalakon